Mendulang Emas dari Sampah Elektronik



Apa sih yang menarik dari sampah elektronik? Dimata kita mungkin itu hanyalah sampah yang sudah tak layak untuk disimpan lagi. Tapi para ilmuwan Jepang memiliki persepsi yang berbeda. Dari kumpulan sampah elektronik itu, mereka bisa mendapatkan emas yang tidak sedikit. Bahkan tidak hanya emas, ada juga perak, tembaga, dan logam lainnya. Pendapatan yang dihasilkan dari memulung logam-logam bekas yang terdapat pada alat elektronik tua itu pun tidaklah sedikit, bahkan sangat menjanjikan. Bayangkan saja, dalam satu ton ore di pertambangan rata-rata emas yang bisa didapatkan hanya 5 gram. Sedangkan emas yang dihasilkan dari satu ton telepon selular bekas adalah 150 gram. Memang bisnis daur ulang sampah ini sangat menguntungkan dari sisi lingkungan dan juga bisnis. Tetapi jepang agak kesulitan untuk mendapatka sampah elektronik, khususnya produk telepon seluler. Mengapa? Karena kebanyakan dari orang-orang jepang lebih suka menggunakan ponsel daripada telepon seluler. Walaupun begitu, dari sekian banyak ponsel yang ada di Jepang, yang bisa di daur ulang hanya skitar 10-20 persen saja, karena penduduk jepang lebih suka menyimpan ponsel yang sudah tidak mereka gunakan daripada harus membuangnya.
Lalu darimanakah Jepang mendapatkan suply sampah elektronik tersebut? Tidak lain dan tidak bukan adalah dari INDONESIA dan Singapura. Untuk mendapatkan sampah saja Jepang harus impor dari Indonesia. Sedangkan kita punya banyak lahan sampah tapi tidak bisa memanfaatkannya. Ironis sekali ya nasib Indosia kini. Kita harus menjual sampah ke Jepang yang nantinya akan kita beli lagi dalam bentuk emas, yang tentunya harganya.


Bagi yang ingin tau cara pengolahannya silahkan hubungi email saya leesmart79@yahoo.com atau di an.nissasiti@gmail.com
Previous
Next Post »
0 Komentar